Sekali lagi Israel menunjukan pengohannya. Dan lagi-lagi dunia diam dan hanya mengutuk. Tak terkecuali Dunia Islam. Penyerangan kapal bantuan oleh Israel benar-benar telah membuka mata kita bahwa Israel sudah sangat jauh mencengkram dunia. Mungkin ini bukan yg terakhir kali.
Ke depan, sangat mungkin Israel akan menunjukan kekuatan dan kepongahan pada dunia dengan menyerang tidak hanya sarana lain tapi juga negara yg dianggapnya jadi penghalang. Meski ini sudah dilakukannya lewat tangan sekutunya atau lebih lebih tepatnya budaknya Amerika.
Israel benar-benar tidak ingin Palestina hidup. Meski sudah melakukan bombardir, penggusuran, pembunuhan, penculikan, da aksi biadab lainnya, israel masih belum puas. Palestina benar-benar ingin dihapuskan dari peta dunia melalui pembersihan pendudukanya baik langsung maupun tidak langsung.
PBB, Liga Arab, dan badan-badan dunia lainnya seolah tidak berdaya menghentikan kebiadaban Israel. Bahkan mengecam pun terkesan ragu-ragu dan takut. Padahal jika dilihat dari sisi kelahiran, israel adalah negara muda yang baru lahir tahun 1948. Untuk negara muda yang belum genap 100 tahun, belumlah senekad dan sebiadab saat ini. Disinilah masalahnya.
Israel bukanlah negara muda. Cikal bakal kelahirannya sudah dirancang sejak tahun 1897 di Basel Swiss dalam Kongres Zionis Pertama. Kongres ini sebagai tindak lanjut dari doktrin-doktrin politik Theodore Herzl yang dituangkan dalam bukunya Der Judenstaat.
Prestasi dari kongres ini adalah sebuah kredo formal yang merupakan azas Nasionalisme Zionis atau Negara Israel itu sendiri yang berbunyi, ”Bahwa tujuan utama dari zioneisme adalah untuk menciptakan rumah bagi bangsa yahudi di Palestina yang terjamin dengan perundang-undangan.”
Untuk menjalankan tujuan ini tidaklah mudah. Mengingat negara tujuan zionis adalah negara sah, maka harus ada usaha-usaha yang signifikan untuk mewujudkannya.
Langkah pertama yang dilakukan oleh Herzl adalah mendirikan organisasi zionis yaitu The Jewish Colonial Trust (1898), The Colonisation Commision (1898), The Jewish National Fund (1901), dan The Palestine Land Development Company (1908).
Langkah selanjutnya membujuk Sultan Abdul Hamid agar mengizinkan kedatangan imigran Yahudi ke Palestina. Usaha ini gagal. Namun dengan makar, Sultan Abdul Hamid bisa ditaklukkan. Melalui tangan Mustafa Kemal Attaturk, Zionis berhasil menjinakkan sultan sekaligus menghapus Sistem Pemerintahan Khilafah.
Selain itu, secara terselubung, organisasi rahasia Yahudi yang disebut Freemason berhasil menciptakan semacam AD/ART untuk gerakan zionis sebagai panduan kerja. Panduan ini biasa disebut Protokol Zion. Dalam protokol inilah semua langkah-langkah kerja dirumuskan. Mulai dari menguasai pemimpin sebuah negara, menciptakan makar, adu domba, sampai ke penguasaan media massa.
Protokol Zion amat besar pengaruhnya terhadap kemajuan gerakan zionisme. Inggris sebagai negara adidaya saat itu berhasil dipengaruhi. Berkat usaha keras Dr. Chaim Weizman seorang pemimpin gerakan zionis yang juga dosen Ilmu Kimia Universitas Manchester, lahirlah Deklarasi Balfour. Pencipta acetone ini, yang kelak jadi presiden pertama israel, berhasil melakukan kontak dengan pejabat tinggi inggris dan mengajak meraka mendukung zionisme.
Deklarasi Balfour ini sebagai tonggak awal penguasaan zionis terhadap palestina. Pada tanggal 11 Desember 1917 Jenderal Allenby berhasil memasuki Kota Yuresalem dan di dalamnya masuk pula sukarelawan yahudi. Segera setelah itu, sebagai simbol kembalinya Spirit Judaisme di palestina, didirikan Hebrew University pada tanggal 24 Juli 1918 di Mount Scopus. Tempat dimana titus menaklukan Jerusalem pada tahun 69 M.
Zionis benar-benar memanfaatkan Deklarasi Balfour. Setelah Kongres Zionis Internasional pimpinan Weizmann, imigrasi yahudi ke palestina semakin digalakan. Langkah ini sebagai upaya memperkuat posisi Yishuv (komunitas yahudi di palestina). Setahun setelah kongres tersebut, jumlah yahudi di tanah palestina sudah mencapai 83.794 orang.
Meningkat pesat pada tahun 1931 yang mencapai 174.616 orang. Dan menjelang pembagian palestina oleh PBB tahun 1947, jumlah yahudi sudah mencapai 608.255 orang. Jumlah yang cukup banyak jika dibandingkan dengan penduduk asli palestina yang berjumlah 1.237.332 orang.
Jumlah masyarakat yahudi yang kian hari kian bertambah membuat mereka semakin berani. Dengan menggunakan taktik kekerasan dan teror, pada tahun 1939 mereka mengkonsolidasikan pengawasan dan penguasaan seluruh wilayah palestina dengan kekuatan diplomasi dan militer.
Praktik kekerasan dan terror ini, selain berlandaskan Talmud, juga menerapkan Teori Zionisme Revisionis Vladimir Jabotinsky (1880-1940). Teori ini dimuat dalam bukunya The Iron Wall yang juga memuat essai dasar bagi seluruh gerakan Zionis. Dalam buku tersebut, Jabotinsky secara jelas memuat kembali ide-ide zionisme yang pernah diletakan oleh Herzl dan tokoh zionis lainnya menski secara samar. Buku ini diterbitkan pada 4 November 1923.
Jabotinsky memandang zionisme sebagai sebuah imperialisme dari sisi yang realistis. Mengingat negara tujuan mereka adalah negara sah secara hukum. Maka merebutnya tidak bisa dengan kerjasama atau rekosialiasi melainkan dengan kekuatan dan teror. Ia menulis, “Tidak akan ada pembahasan tentang rekosialiasi sukarela anatar kita dengan orang-orang arab. Tidak untuk sekarang dan tidak untuk masa akan datang.
Semua orang yang berakal sehat, kecuali mereka yang buta sejak lahir, sejak lama telah memahami kemustahilan untuk bisa mencapai suatu kesepakatan sukareka dengan Bangsa Arab Palestina bagi pengubahan palestina dari sebuah negeri arab menjadi sebuah negeri dengan mayoritas Yahudi. Masing-masing dari kalian memiliki pemahaman umum tentang sejarah kolonisasi. Coba temukan satu contoh dimana kolonisasi sebuah negeri terjadi dengan persetujuan penduduk asli.”
Kekerasan dan teror yang diciptakan zionis terbukti ampuh. Ketika Deklarasi Balfour diresmikan, zionis baru menguasai 2,5 tanah palestina. Tahun 1947, zionis baru menguasai 6,5 persen. Namun pada tahun 1982 telah melonjak menjadi 93 persen. Itulah sebabnya Roger Geraudy menyebut bahwa tidak benar Negara Israel dibentuk oleh PBB. Negera tersebut dibentuk melalui serangkaian kekerasan yang dilakukan kelompok teroris Haganah, Irgun, dan Stern.
Aksi teror juga tidak segan-segan dilakukan kepada Warga Yahudi. Teror tersebut dilakukan untuk memaksa Warga Yahudi untuk bermigrasi ke palestina. Di Irak, untuk memaksa warga yahudi irak bermigrasi, israel membom Sinagog Masauda Shem-Tov pada tahun 1951. Akibatnya, 3 orang tewas dan 24 luka-luka. Cara ini terbukti berhasil memaksa yahudi irak bermigrasi ke palestina. Aksi-aksi semacam ini juga terjadi di belahan dunia lainnya.
Teror-teror yang diciptakan zionis terhadap warga palestina untuk mengusir mereka keluar memaksa Majelis Umum PBB mengeluarkan Resolusi 181. Resolusi ini ditetapkan pada 29 November 1947 yang berisi pemisahan Wilayah Palestina yang dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama wilayah israel yang mencakup 57 persen dari total wilayah palestina. Bagian kedua wilayah Negara Arab Palestina yang mencakup 42 persen. Dan Bagian ketiga adalah zona internasional yang mencakup Jerussalem.
Resolusi ini memanfaatkan Amerika untuk menekan sejumlah negara anggota PBB diantaranya Perancis, Ethiopia, Haiti, Leberia, Luksemburg, Paraguaty, dan Filipina. Uni Soviet juga mendukung. Kalangan zionis memanfaatkan betul resolusi ini. Mereka menganggap pemisahan Palestina dan israel sebagai upaya legitimasi berdirinya negara Israel dan sifatnya mengikat. Puncaknya adalah berdirinya Negara Israel pada 14 mei 1948.
PBB tidak berdaya ketika Negara Israel dengan resmi berdiri. Padahal resolusi Majelis Umum PBB berbeda dengan Resolusi Dewan Keamaan. Resolusi Majelis umum sifatnya mengikat ke dalam dan bersifat saran. Namun sedikitpun PBB tidak melakukan tindakan dalam mencegah berdirinya negara israel dalam negara yang sah secara hukum internasional. Kalau pun ada, maka PBB akan terhalang oleh Hak Veto Amerika Serikat.
Teror dan kekerasan dalam bentuk agresi meliter israel ke wilayah palestina tidak akan pernah berhenti sampai israel benar-benar mewujudkan mimpi mereka. Menguasai seluruh palestina sesuai dengan janji Tuhan dalam Taurat. Bahwa tanah Palestina adalah “Tanah yang Dijanjikan” untuk mereka.
Klaim teologis ini berdasarkan Kitab Kejadian 15:18 yang berbunyi, “Pada hari ini Tuhan membuat perjanjian dengan Ibrahim melalui firman, ‘Untuk Tuhanmu Aku berikan tanah ini, dari sungai Mesir hingga sungai besar Eufrat’.” Dalam Kitab Yosua 21:43 dapat ditemukan hal yang senada, “Jadi seluruh negeri itu diberikan Tuhan kepada orang Israel, yakni seluruh negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka.Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana.”
Dasar teoligis inilah yang akan diwujudkan zionis menjadi sebuah Israel Raya. Oleh Karena itu, siapapun yang ada dalam “Tanah yang Dijanjikan” ini harus dienyahkan. Apapun resikonya dan bagaimanapun caranya. Jadi, selama Israel Raya belum terbentuk, jangan pernah berharap Zionis menghentikan untuk selama-lamanya teror dan kekerasan dalam bentuk perdamaian dengan palestina. Israel akan terus melakukan upaya agresi sampai palestina benar-benar dihapus dari peta dunia.
Menurut Mahir Ahmad Agha dalam bukunya Yahudi, Catatan Hitam Sejarah, Yahudi yang merampas tanah Palestina sekarang adalah Yahudi Khazar. Yahudi ini tidak mempunyai pertalian apapun dengan Bani Israel. Mereka terdiri dari berbagai bangsa yang memeluk Agama Yahudi selama bertahun-tahun pengasingan seperti Yahudi Yaman, Yahudi Felasha, dan Yahudi Khazar. Pendapat ini diperkuat Arthur Koestler. Referansi terkuat yang ia pakai adalah laporan Unesco yang menolak dengan tegas kemurnian Ras Yahudi.
Orang-orang Yahudi Kuno yang disebut Dalam Al-Quran hampir dapat dikatakan tidak ada lagi kecuali beberapa gelintir. Kalaupun ada, mereka adalah Golongan Farisi dan Saduki. Sementara Golongan Esenes – golongan yang memegang teguh Taurat - bisa dipastikan sudah musnah. Karena golongan ini melakukan selibat – tidak menikah – sebagaimana Nabi Musa a.s. Besar kemungkinan Farisi dan Sadukilah yang bertanggung jawab menyebarkan Agama Yahudi ke selain Bani Israel. Merekalah yang menanamkan Yudaisme radikal kepada kaum di luar Bani Israel.
Perdamaian Semu
Upaya perdamaian dari beberapa negara dan badan dunia hanya mampu menghentikan sejenak agresi dan tindak kekerasan israel terhadap palestina. Sudah berkali-kali dilakukan perjanjian baik Oslo, Camp David maupun perjanjian damai lainnya. Berkali-kali pula israel mengingkarinya yang kemudian dilanjutkan dengan agresi meliter. Dan lagi-lagi dunia diam seribu bahasa.
Lumpuhnya negara dan badan-badan dunia ini tak lepas dari peran zionis dalam melaksanakan Protokol Zion. Protokol ini berperan penting dalam mengarahkan dunia untuk mendukung secara langsung maupun tidak langsung semua tindakan teror yahudi di palestina. Hampir seluruhnya isi protokol ini berbahaya. Salah satunya adalah butir tentang bagaimana yahudi mengendalikan sebuah negara. Pada Protokol X butir sebelas disebutkan, “Pada masa mendatang kita akan menentukan tanggung jawab presiden.”
Butir ini dengan tegas memberitahu kita bagaimana yahudi mengendalikan sebuah negara. Pada butir 13 dalam protokol yang sama disebutkan, ”… Kemudian mereka akan menjadi agen terpercaya menyelesaikan rencana kita tanpa terbongkar dan dari ambisi kekuasaan, misalnya, kepemilikan hak istimewa, keuntungan, dan kehormatan terkait dengan kantor presiden.”
Selain menguasai sebuah negara secara terselubung, zionis diperintahkan melakukan huru-hara dalam sebuah negara. Huru-hara ini dimaksudkan agar mereka sibuk dengan diri mereka sendiri dan melupakan apapun yang terjadi di luar. Dengan begitu tidak ada waktu untuk memperhatikan semua tindakan yang dilakukan zionis. Hal ini dengan tegas dituangkan dalam Protokol X butir 19 yang berbunyi, “Alangkah pentingnya mempersulit rakyat dengan pemerintah di semua negara, sehingga umat manusia benar-benar letih dengan pertikaian, kebencian, perjuangan, dengki, dan bahkan dengan menggunakan siksaan, dengan kelaparan, dengan suntikan penyakit, dengan keinginan.”
Agar tindakan-tindakan teror yang mereka lakukan tidak menjadi komsumsi public secara terang-terangan, Protokol mengaturnya. Pada Protokol XII Butir 4 disebutkan, “Tidak ada satupun pengumuman akan mencapai public tanpa control kita. Bahkan sekarang ini, semua artikel berita yang diterima oleh sebagian kecil agen, difokuskan dari seluruh bagian dunia. Agen-agen ini akan kita miliki sepenuhnya dan hanya mempublikasikan apa-apa yang telah kita tentukan.”
Untuk melindungi zionis sepenuhnya dari tekanan dunia, Israel menggunakan Amerika sebagai tameng. Sudah berkali-kali Amerika terbukti sebagai pelindung setia Israel. Beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB diveto Amerika. Keberhasilan menggunakan Amerika sebagai budak Zionis tidak lepas dari peran lobi Yahudi di Amerika.
Martin Best, dan Irk Robb, dalam buku “Yahudi Amerika dan Pandangan Baru Kepada Struktur Sosial Amerika” memaparkan data-data infiltrasi Yahudi di dalam berbagai struktur AS, menulis sebagai berikut, “26 persen wartawan, analis, pejabat lembaga-lembaga politik sosial, termasuk di dalam pemerintahan AS dipegang oleh Yahudi. 59 persen dari para penulis dan para ahli hukum terbaik di New York adalah orang Yahudi.13 persen dari mereka, di bawah usia 40 tahun, memegang jabatan-jabatan penting di AS. 40 persen dari mereka juga hadir di dalam kongres AS. 7 dari 11 orang anggota Dewan Keamanan Nasional AS adalah Yahudi.
Fakta di atas menunjukan begitu kuatnya lobi israel di Amerika. Tak heran jika Amerika mati-matian membela pemerintah zionis israel. Kalau boleh dikatakan, Amerika adalah negara bagian israel yang terselubung. Oleh karena itu, mengharap perdamaian di tanah palestina sama halnya dengan mengharap oase di padang gurun. Amerika tidak akan pernah mau membela hak-hak palestina. Yang ada Amerika mendukung secara membabi buta.
Sekali lagi, konflik di tanah palestina tidak akan pernah reda sampai semua mimpi Zionis Israel terwujud. Negara dan badan-badan dunia lepas sepenuhnya dari pengaruh lobi israel. Dan ini tampaknya membutuhkan waktu dan pengorbanan yang cukup.
Dan satu hal, konflik yang berlatar historis teologis ini hanya akan berakhir dengan perlawanan yang berlandas historis dan teologis pula. Tidak akan pernah ada perdamaian abadi di palestina jika hanya mengharap dari diplomasi dan rekonsiliasi dari negara maupun badan dunia. Mustahil.
Supriyadi S. Si, Warga Lampung yang bekerja di NAD, Email: azizahazmin@gmail.com
ERAMUSLIM > ANALISA
http://www.eramuslim.com/berita/analisa/menelusuri-akar-konflik-palestina-israel.htm
Publikasi: Kamis, 03/06/2010 11:37 WIB
24 November 2011
Melawan Hegemoni Yahudi
Hegemoni yahudi saat ini benar-benar fenomenal. Tidak ada satu negarapun yang tidak ada pengaruh yahudi. Tidak ada satu sendipun dalam kehidupan yang tidak dijarah yahudi. Guritanya sudah menjalar hingga ke sudut-sudut sempit sekalipun. Sehingga pergerakan mereka sudah sangat leluasa. Mereka dan seluruh anteknya bergerak tidak lagi sembunyi-sembunyi. Semua sudah dapat dibaca dengan kacamata biasa.
Bahkan dalam urusan menjajah palestina pun mereka sudah sangat berani. Sedikit sekali yang peduli – kalau bisa dibilang tidak ada – dengan seluruh sepak terjang mereka dimanapun berada.
Pertanyaannya adalah, mengapa mereka begitu sangat fenomenal seperti sekarang ini ? Jawabannya sederhana. Wahn. Penyakit inilah yang menyebabkan yahudi begitu sangat mudah melilitkan pengaruhnya pada dunia. Penyakit Cinta Dunia ini sudah diinformasikan Rasulullah SAW jauh-jauh hari sebelum ia meninggalkan umatnya menghadap Allah. Dari sinilah penyakit-penyakit lain bermunculan.
Bila wahn menjalar dalam darah seorang muslim, maka Allah bukan lagi satu-satunya Ilah dalam hidupnya. Allah perlahan-lahan akan digeser oleh duniawi yang begitu menyilaukan. Dan jalan kerusakan akan dengan mudah terbuka baginya. Rasa takut perlahan akan memudar. Dan puncaknya adalah lenyapnya kemampuan mengingat mati. Baginya dunia satu-satunya tempat meneguk seluruh kebahagian dengan gelimangan duniawi.
Melalui pribadi-pribadi inilah antek yahudi menusukan racunnya. Menebarkan ranjau-ranjau berbahaya. Dan bila wahn sudah akut dalam kehidupannya, maka dengan sangat mudah ia akan terperangkap. Perlahan-lahan namun pasti, mereka yang sudah masuk perangkap akan digiring menjadi domba-domba peliharaan yahudi. Merekalah yang akan menjalankan seluruh agenda tersembunyi yahudi.
Yahudi bukanlah makhluk tercerdas yang pernah ada. Mereka tidak berbeda dengan kita semua. Baik muslim, kristen, budha, hindu, konghuchu, maupun yang lainnya. Apalagi jika ditelusuri lebih jauh, yahudi yang tersisa sekarang bukanlah yahudi asli keturunan bani israel. Mereka keturunan Kabilah Tartar kuno yang hidup di Kaukus yang mengalami yahudisasi.
A. Koestler dalam bukunya “The Thirteenth Trible: The Khazar Empire and its Heritage, menunjukkan bahwa mayoritas yang menentukan Yahudi zaman sekarang ini bukanlah dari keturunan Bani Israel yang dulu pernah hidup di Palestina. Bahwa mayoritas Yahudi sekarang ini, mereka dari keturunan Yahudi Khazar, mereka aslinya dari kabilah Tartar Kuno yang hidup di kawasan Kaukas, yang pada abad ke-6 M mereka mendirikan kerajaan sendiri di wilayah barat laut dari laut Khazar (Khazwin). Pada abad ke-8 kerajaan ini mengalami Yahudisasi, hingga raja kerajaan ini yang bernama Polan masuk Yahudi pada tahun 740 M.
Kerajaan Khazar ini jatuh pada akhir abad ke-10 dan awal abad ke-11 di tangan kekuatan aliansi Rusia dan Bizantium. Selanjutnya orang-orang Yahudi menyebar di Rusia, Eropa Timur dan Eropa Barat. Sebagian dari mereka menatap di bumi Andalusia pada masa pemerintahan Islam. Setelah Andalusia jatuh ke tangan penjajah Spanyol, mereka orang-orang Yahudi ramai-ramai hijrah ke wilayah Afrika Utara hingga mereka mendapatkan perlindungan kasih sayang dari kaum muslimin di sana.”
Fakta ini bukanlah justifikasi bahwa yahudi keturunan bani israil lebih superior. Namun hanya sebatas fakta bahwa yahudi yang mengangkangi dunia saat ini bukanlah yahudi keturunan bani israil. Dan tidak ada kewajiban bagi kita menghormatinya. Selain itu, fakta ini menunjukan bahwa yahudi yang sekarang bukan tidak bisa dilumpuhkan. Meskipun guritanya sudah terlalu akut.
Karena jika melihat dari sepak terjang mereka, setidaknya ada beberapa senjata utama yang menjadi andalan yahudi. Pertama, Ekonomi. Ini adalah senjata utama mereka. Dengan kekuatan ekonomi, mereka bisa melumpuhkan siapapun. Tak terkecuali negara sekalipun. Ini dapat dilihat bagaimana mereka menggerakan revolusi perancis. Melalui kekuatan uang yang mereka punya, melalui dinasti Rothschild, mereka dengan mudah menjerat orang-orang berpengaruh dalam kerajaan. Dari tangan merekalah revolusi dimulai. Menguasai inggris raya dan Amerika.
Di Amerika sendiri, sebagian besar – jika bisa dibilang seluruhnya – pelaku ekonomi adalah orang yahudi. Sebagian besar dari mereka adalah pemilik modal. Tak heran jika seluruh media di amerika berorientasi zionis yahudi. Karena memang hidup dan tidaknya media di sana tergantung dari kantong pemilik uang yahudi. Jika mereka sedikit saja membangkang keinginan yahudi, aliran modal akan diputus. Dan itu artinya putus pula urat nadi media yang bersangkutan.
Dengan kekuatan uang pula yahudi mengikat leher senator-senator maupun presiden di amerika. Ebagaimana kita ketahui, setiap senator maupun presiden yang ingin melamgkah ke gedung putih haruslah melalui tahap kampanye. Tahap ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Celah inilah yang dimanfaatkan yahudi.
Terdapat 36 nama-nama penggalang dana kampanye bagi Obama yaitu: Sheldon Adelson seorang Republikan, neokonservatif dan seorang 'mega-donor', Sherry Lansing penggalang dana dan donatur utama Partai Demokrat, pernah menjadi perempuan pertama yang memimpin Paramount, salah satu studio film terkemuka di Hollywood, Eli Pariser memimpin situs MoveOn.org, situs advokasi online beraliran liberal yang menggalang dana untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat, Penny Pritzker ketua nasional bidang keuangan kampanye Obama, seorang milyader berasal dari keluarga Yahudi yang dikenal kerap menjadi donatur besar, Denise Rich mantan istri milyader March Rich, seorang penggalang dana terbesar bagi Partai Demokrat, Barbra Streisand penyanyi terkenal yang menjadi ikon Yahudi-liberal dan penggalang dana bagi Yahudi, mendukung Obama dan berhasil menggalang dana sebesar 25.800 dollar dari kalangan selebritis Hollywood.
Dengan kekuatan tersebut, mereka dengan mudah membentuk bank-bank.
Dengan bank-bank ini mereka memberikan pinjaman yang sifatnya merugikan melalui konsep riba. Dengan riba ini mereka bisa menangguk keuntungan berlipat dan mengendalikan si peminjan dengan kebijakan yang berorientasi kepentingan global mereka.
Sampai saat ini kekuatan itu masih dengan tegap berdiri. Salah satunya yang paling berpengaruh adalah IMF. Lembaga yang satu ini benar-benar dimanfaatkan yahudi untuk mendikte negara donor. Dalam setiap penjaman, negara donor harus mensepakati letter of intent (LoI) yang isinya tentu saja sesuai kehendak donatur. Dan dengan ribanya, sebuah negara donor akan terus-menerus terikat secara ekonomi. Di sisi lain pemilik modal yahudi menginvestasikan modalnya di negara tersebut dan berusaha mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya. Akibatnya, perekonomian bukan semakin baik. Justru sebaliknya. Dan IMF kembali datang dengan topengnya seolah-olah penyelemat. Memberikan pinjaman kembali dengan bunga lunak.
Bisa di bayangkan, seberapa dalam negara tersebut terpuruk. Belum jika kita berbicara persentase dana yang dikorup pejabat.
Sampai saat ini IMF bercokol di banyak negara berkembang. Dan dapat dilihat, mereka yang menghiba dengan IMF selalu terkena imbas krisis. Baik krisis regional maupun global. Malaysia salah satu contoh negara yang tidak berhubungan dengan IMF melainkan IDB (Islamic Development Bank) tampak tidak begitu terpengaruh dengan krisis global saat ini.
Indonesia sendiri, sejak zaman soeharto sudah terikat kuat dengan IMF. Dan sampai saat ini, hutang tersebut masih mengikat leher bangsa kita. Entah berapa puluh tahun lagi kita bebas dari IMF. Dan celakanya, beberapa oknum dengan berani mengusung konsep ekonomi global dengan mengusung konsep American Consensus.
Ekonomi global yang dikembangkan yahudi benar-benar menguntungkan mereka. Melalui alat tukar uang kertas, mereka dapat dengan mudah mengendalikan perekonomian global. Padahal uang kertas sendiri di dalamnya sangat jelas mengandung konsep riba. Sebab nilai instrinsiknya berbeda dengan nilai ekstrinsik.
Arab Saudi tercatat negara yang nilai inflasinya 0 %. Selain kekayaannya melimpah, mereka menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Walaupun dalam pasar global Arab Saudi masih menggunakan uang kertas real dengan kurs Dolar Amerika.
Oleh karena itu, satu-satunya jalan keluar dari kekangan hegemoni yahudi adalah keluar dari pasar bebas dan kembali ke konsep ekonomi islam dengan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Atau paling tidak berhenti menghiba dengan IMF dan segera berpaling ke ADB.
Kedua, Pendidikan. Sebelum jauh yahudi menancapkan kukunya di palestina, mereka terlebih dahulu membangun Universitas Hebrew di sana. Yahudi tahu betul manfaatnya pendidikan. Selain itu, dengan iming-iming beasiswa, mereka merekrut sebanyak-banyak pemuda-pemudi islam yang potensial. Mereka diberi beasiswa dan semua fasilitas yang dibutuhkan. Namun dibalik itu, mereka menyimpan agenda terselubung. Yakni cuci otak. Atau paling tidak menjauhkan mereka dari millah islam untuk kemudian mengikuti millah kafir dan kalau bisa millah yahudi.
Sudah banyak contoh alumni luar negeri kita yang ‘kebelinger’ akibat studi di luar negeri. Celakanya lagi, mereka yang menerima beasiswa belajar adalah alumni perguruan tinggi islam. Mereka memperdalam islam bukan dari sumber islam semacam Al-Azhar melainkan universitas-universitas sekular. Bisa dibayangkan bagaimana hasilnya. Meskipun Profesor pembimbing mereka adalah profesor islam. Namun kebanyakan dari profesor tersebut adalah profesor pelarian yang salah jalan dan di deportasi dari alumni asalnya.
Padahal pendidikan memegang peranan penting dalam kedidupan. Rasul pernah bersabda: “Jika kamu mengiginkan dunia berilmu. Jika menginginkan akhirat berilmu. Dan jika menginginkan dua-duanya, berilmu.”
Dan kekalahan kita bukan karena Yahudi terlalu pintar buat kita. Melainkan kita yang mau dibodohi. Sehingga apapun yang ditawarkan tanpa filter dengan bangga kita serap dan telan mentah-mentah. Bukankan Allah sudah mengingatkan kita “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang pada mu sampai kamu mengikuti millah mereka.”
Dengan kepala yang kosong dari ilmu, yahudi akan sangat mudah mendikte dan menyeret kita ke dalam perangkap mereka. Dan dengan sadar dan bangga kita mengikuti semua millah mereka. Saat itulah kita akan sulit bangkit dan tahu bahwa yang kita banggakan adalah sesuatu yang justru berbahaya bagi kita.
Ketiga, Intelegen. Sampai saat ini, belum ada satupun negara atau badan yang mempunyai intelegen berbasis islam. Sejarah mencatat superioritas tentara islam saat itu. Rasul bukanlah anak manja yang harus selalu dibantu malaikat. Rasul bukan tipe demikian. Rasul tipe pejuang sejati yang tidak pernah merengek serta menggunakan semua kemampuan yg dimiliki. Dan perang tanpa inteligen sama saja dengan bunuh diri. Salah satu dari kemampuan itu adalah intelegen. Rasul punya intelegen yang sangat mumpuni. Terbukti seorang wanita yang mencoba mengirimkan surat ke makkah dalam rambutnya dapat diendus. Dan tanpa intelegen pula, maka hijrah rasul ke madinah tidak akan pernah berhasil.
Sayangnya umat islam belum mengembangkan ini. Sementara Mossad, CIA, KGB, dll benar-benar dimanfaatkan sebagai sarana menguasai lawan. Mereka bukanlah manusia-manusia super dan serba bisa. Kelebihan mereka hanya menghalalkan segala cara.
Iraq, afganistan, dan negara-negara lain yang dikangkangi amerika tidak lepas dari operasi intelegen. Mereka sengaja menagadakan spionase untuk kemudian menghembuskan kabar bohong dan fitnah pada dunia. Senjata pemusnah massal saddam sampai saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Lalu dari manakah Amerika bisa yakin bahwa senjta tersebut ada. Tidak lain dan tidak bukan adalah informasi intelegen.
Sekali lagi, intelegen mereka bukan tidak bisa dilumpuhkan. Hanya kita belum mau melirik ke arah sana sebagai sarana perlawanan. Saatnya intelegen islam bangkit. Setidaknya melawan usaha spionase pihak-pihak islamofobi terutama yahudi. Bukankah melawan pedang harus dengan pedang.
Keempat, Organisasi yang rapi. Syaidina Ali pernah berkata: “Kejahatan yang terorganisir akan bisa mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir.” Yahudi memproklamirkan Israel Raya pada tahun 1948 bukanlah serta-merta. Usaha mendirikan negara tersebut jauh-jauh hari sudah diorganisir. Dimulai sejak tahun 1891 di bessel swiss. Melalui semua sayap organisasi yang ada mereka bahu-membahu membangun kekuatan. Dan kita, sejak runtuhnya khilafah, bagai buih di tengah laut.
Inilah beberapa hal yang menjadi kekuatan yahudi sekaligus kelemahan kita. Saatnya kita bangkit dengan kepala tegak melawan yahudi.
Dengan organisasi yang rapi dan menghilangkan semua perbedaan yang ada, kita bisa dengan mudah membangun kekuatan ekonomi dengan berpaling dari ekonomi kapitalis. Mengganti alat tukar dengan dinar dan dirham. Dengan ini dunia pendidikan akan sangat kita bangun untuk kemudian menggembleng putra-putri kita dengan ilmu yang bermanfaat dan menjauhkan mereka dari kerusakan akibat sistem pendidikan yang salah.
Saatnya kita bangkit. Menatap masa depan dengan penuh ridha dari Allah. Karena sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Dimulai dari diri pribadi dan rumah tangga kita. Menanamkan La Ilahailallah yang sedalam-dalamnya pada diri pribadi, rumah tangga, dan lingkungan.
Melalui momen pilpres, kita harus bijak menentukan pilihan. Mana dari pilihan-pilihan tersebut yang beraliansi kemaslahatan umat. Mana pula yang beraliansi menuju kerusakan. Mudah-mudahan Allah menurunkan rahmat dan pertolonganNya pada kita. Allahu wa’lam bishshawab.
Supriyadi, S.Si, warga Bandar Lampung yang sekarang bekerja di Banda Aceh NAD sebagai dosen Perguruan Tinggi Swasta di Banda Aceh, Pemerhati masalah Timus Tengah
ERAMUSLIM > PEMUDA & MAHASISWA
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/supriyadi-s-si-melawan-hegemoni-yahudi.htm
Publikasi: Jumat, 05/06/2009 08:20 WIB
Bahkan dalam urusan menjajah palestina pun mereka sudah sangat berani. Sedikit sekali yang peduli – kalau bisa dibilang tidak ada – dengan seluruh sepak terjang mereka dimanapun berada.
Pertanyaannya adalah, mengapa mereka begitu sangat fenomenal seperti sekarang ini ? Jawabannya sederhana. Wahn. Penyakit inilah yang menyebabkan yahudi begitu sangat mudah melilitkan pengaruhnya pada dunia. Penyakit Cinta Dunia ini sudah diinformasikan Rasulullah SAW jauh-jauh hari sebelum ia meninggalkan umatnya menghadap Allah. Dari sinilah penyakit-penyakit lain bermunculan.
Bila wahn menjalar dalam darah seorang muslim, maka Allah bukan lagi satu-satunya Ilah dalam hidupnya. Allah perlahan-lahan akan digeser oleh duniawi yang begitu menyilaukan. Dan jalan kerusakan akan dengan mudah terbuka baginya. Rasa takut perlahan akan memudar. Dan puncaknya adalah lenyapnya kemampuan mengingat mati. Baginya dunia satu-satunya tempat meneguk seluruh kebahagian dengan gelimangan duniawi.
Melalui pribadi-pribadi inilah antek yahudi menusukan racunnya. Menebarkan ranjau-ranjau berbahaya. Dan bila wahn sudah akut dalam kehidupannya, maka dengan sangat mudah ia akan terperangkap. Perlahan-lahan namun pasti, mereka yang sudah masuk perangkap akan digiring menjadi domba-domba peliharaan yahudi. Merekalah yang akan menjalankan seluruh agenda tersembunyi yahudi.
Yahudi bukanlah makhluk tercerdas yang pernah ada. Mereka tidak berbeda dengan kita semua. Baik muslim, kristen, budha, hindu, konghuchu, maupun yang lainnya. Apalagi jika ditelusuri lebih jauh, yahudi yang tersisa sekarang bukanlah yahudi asli keturunan bani israel. Mereka keturunan Kabilah Tartar kuno yang hidup di Kaukus yang mengalami yahudisasi.
A. Koestler dalam bukunya “The Thirteenth Trible: The Khazar Empire and its Heritage, menunjukkan bahwa mayoritas yang menentukan Yahudi zaman sekarang ini bukanlah dari keturunan Bani Israel yang dulu pernah hidup di Palestina. Bahwa mayoritas Yahudi sekarang ini, mereka dari keturunan Yahudi Khazar, mereka aslinya dari kabilah Tartar Kuno yang hidup di kawasan Kaukas, yang pada abad ke-6 M mereka mendirikan kerajaan sendiri di wilayah barat laut dari laut Khazar (Khazwin). Pada abad ke-8 kerajaan ini mengalami Yahudisasi, hingga raja kerajaan ini yang bernama Polan masuk Yahudi pada tahun 740 M.
Kerajaan Khazar ini jatuh pada akhir abad ke-10 dan awal abad ke-11 di tangan kekuatan aliansi Rusia dan Bizantium. Selanjutnya orang-orang Yahudi menyebar di Rusia, Eropa Timur dan Eropa Barat. Sebagian dari mereka menatap di bumi Andalusia pada masa pemerintahan Islam. Setelah Andalusia jatuh ke tangan penjajah Spanyol, mereka orang-orang Yahudi ramai-ramai hijrah ke wilayah Afrika Utara hingga mereka mendapatkan perlindungan kasih sayang dari kaum muslimin di sana.”
Fakta ini bukanlah justifikasi bahwa yahudi keturunan bani israil lebih superior. Namun hanya sebatas fakta bahwa yahudi yang mengangkangi dunia saat ini bukanlah yahudi keturunan bani israil. Dan tidak ada kewajiban bagi kita menghormatinya. Selain itu, fakta ini menunjukan bahwa yahudi yang sekarang bukan tidak bisa dilumpuhkan. Meskipun guritanya sudah terlalu akut.
Karena jika melihat dari sepak terjang mereka, setidaknya ada beberapa senjata utama yang menjadi andalan yahudi. Pertama, Ekonomi. Ini adalah senjata utama mereka. Dengan kekuatan ekonomi, mereka bisa melumpuhkan siapapun. Tak terkecuali negara sekalipun. Ini dapat dilihat bagaimana mereka menggerakan revolusi perancis. Melalui kekuatan uang yang mereka punya, melalui dinasti Rothschild, mereka dengan mudah menjerat orang-orang berpengaruh dalam kerajaan. Dari tangan merekalah revolusi dimulai. Menguasai inggris raya dan Amerika.
Di Amerika sendiri, sebagian besar – jika bisa dibilang seluruhnya – pelaku ekonomi adalah orang yahudi. Sebagian besar dari mereka adalah pemilik modal. Tak heran jika seluruh media di amerika berorientasi zionis yahudi. Karena memang hidup dan tidaknya media di sana tergantung dari kantong pemilik uang yahudi. Jika mereka sedikit saja membangkang keinginan yahudi, aliran modal akan diputus. Dan itu artinya putus pula urat nadi media yang bersangkutan.
Dengan kekuatan uang pula yahudi mengikat leher senator-senator maupun presiden di amerika. Ebagaimana kita ketahui, setiap senator maupun presiden yang ingin melamgkah ke gedung putih haruslah melalui tahap kampanye. Tahap ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Celah inilah yang dimanfaatkan yahudi.
Terdapat 36 nama-nama penggalang dana kampanye bagi Obama yaitu: Sheldon Adelson seorang Republikan, neokonservatif dan seorang 'mega-donor', Sherry Lansing penggalang dana dan donatur utama Partai Demokrat, pernah menjadi perempuan pertama yang memimpin Paramount, salah satu studio film terkemuka di Hollywood, Eli Pariser memimpin situs MoveOn.org, situs advokasi online beraliran liberal yang menggalang dana untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat, Penny Pritzker ketua nasional bidang keuangan kampanye Obama, seorang milyader berasal dari keluarga Yahudi yang dikenal kerap menjadi donatur besar, Denise Rich mantan istri milyader March Rich, seorang penggalang dana terbesar bagi Partai Demokrat, Barbra Streisand penyanyi terkenal yang menjadi ikon Yahudi-liberal dan penggalang dana bagi Yahudi, mendukung Obama dan berhasil menggalang dana sebesar 25.800 dollar dari kalangan selebritis Hollywood.
Dengan kekuatan tersebut, mereka dengan mudah membentuk bank-bank.
Dengan bank-bank ini mereka memberikan pinjaman yang sifatnya merugikan melalui konsep riba. Dengan riba ini mereka bisa menangguk keuntungan berlipat dan mengendalikan si peminjan dengan kebijakan yang berorientasi kepentingan global mereka.
Sampai saat ini kekuatan itu masih dengan tegap berdiri. Salah satunya yang paling berpengaruh adalah IMF. Lembaga yang satu ini benar-benar dimanfaatkan yahudi untuk mendikte negara donor. Dalam setiap penjaman, negara donor harus mensepakati letter of intent (LoI) yang isinya tentu saja sesuai kehendak donatur. Dan dengan ribanya, sebuah negara donor akan terus-menerus terikat secara ekonomi. Di sisi lain pemilik modal yahudi menginvestasikan modalnya di negara tersebut dan berusaha mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya. Akibatnya, perekonomian bukan semakin baik. Justru sebaliknya. Dan IMF kembali datang dengan topengnya seolah-olah penyelemat. Memberikan pinjaman kembali dengan bunga lunak.
Bisa di bayangkan, seberapa dalam negara tersebut terpuruk. Belum jika kita berbicara persentase dana yang dikorup pejabat.
Sampai saat ini IMF bercokol di banyak negara berkembang. Dan dapat dilihat, mereka yang menghiba dengan IMF selalu terkena imbas krisis. Baik krisis regional maupun global. Malaysia salah satu contoh negara yang tidak berhubungan dengan IMF melainkan IDB (Islamic Development Bank) tampak tidak begitu terpengaruh dengan krisis global saat ini.
Indonesia sendiri, sejak zaman soeharto sudah terikat kuat dengan IMF. Dan sampai saat ini, hutang tersebut masih mengikat leher bangsa kita. Entah berapa puluh tahun lagi kita bebas dari IMF. Dan celakanya, beberapa oknum dengan berani mengusung konsep ekonomi global dengan mengusung konsep American Consensus.
Ekonomi global yang dikembangkan yahudi benar-benar menguntungkan mereka. Melalui alat tukar uang kertas, mereka dapat dengan mudah mengendalikan perekonomian global. Padahal uang kertas sendiri di dalamnya sangat jelas mengandung konsep riba. Sebab nilai instrinsiknya berbeda dengan nilai ekstrinsik.
Arab Saudi tercatat negara yang nilai inflasinya 0 %. Selain kekayaannya melimpah, mereka menggunakan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Walaupun dalam pasar global Arab Saudi masih menggunakan uang kertas real dengan kurs Dolar Amerika.
Oleh karena itu, satu-satunya jalan keluar dari kekangan hegemoni yahudi adalah keluar dari pasar bebas dan kembali ke konsep ekonomi islam dengan dinar dan dirham sebagai alat tukar. Atau paling tidak berhenti menghiba dengan IMF dan segera berpaling ke ADB.
Kedua, Pendidikan. Sebelum jauh yahudi menancapkan kukunya di palestina, mereka terlebih dahulu membangun Universitas Hebrew di sana. Yahudi tahu betul manfaatnya pendidikan. Selain itu, dengan iming-iming beasiswa, mereka merekrut sebanyak-banyak pemuda-pemudi islam yang potensial. Mereka diberi beasiswa dan semua fasilitas yang dibutuhkan. Namun dibalik itu, mereka menyimpan agenda terselubung. Yakni cuci otak. Atau paling tidak menjauhkan mereka dari millah islam untuk kemudian mengikuti millah kafir dan kalau bisa millah yahudi.
Sudah banyak contoh alumni luar negeri kita yang ‘kebelinger’ akibat studi di luar negeri. Celakanya lagi, mereka yang menerima beasiswa belajar adalah alumni perguruan tinggi islam. Mereka memperdalam islam bukan dari sumber islam semacam Al-Azhar melainkan universitas-universitas sekular. Bisa dibayangkan bagaimana hasilnya. Meskipun Profesor pembimbing mereka adalah profesor islam. Namun kebanyakan dari profesor tersebut adalah profesor pelarian yang salah jalan dan di deportasi dari alumni asalnya.
Padahal pendidikan memegang peranan penting dalam kedidupan. Rasul pernah bersabda: “Jika kamu mengiginkan dunia berilmu. Jika menginginkan akhirat berilmu. Dan jika menginginkan dua-duanya, berilmu.”
Dan kekalahan kita bukan karena Yahudi terlalu pintar buat kita. Melainkan kita yang mau dibodohi. Sehingga apapun yang ditawarkan tanpa filter dengan bangga kita serap dan telan mentah-mentah. Bukankan Allah sudah mengingatkan kita “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang pada mu sampai kamu mengikuti millah mereka.”
Dengan kepala yang kosong dari ilmu, yahudi akan sangat mudah mendikte dan menyeret kita ke dalam perangkap mereka. Dan dengan sadar dan bangga kita mengikuti semua millah mereka. Saat itulah kita akan sulit bangkit dan tahu bahwa yang kita banggakan adalah sesuatu yang justru berbahaya bagi kita.
Ketiga, Intelegen. Sampai saat ini, belum ada satupun negara atau badan yang mempunyai intelegen berbasis islam. Sejarah mencatat superioritas tentara islam saat itu. Rasul bukanlah anak manja yang harus selalu dibantu malaikat. Rasul bukan tipe demikian. Rasul tipe pejuang sejati yang tidak pernah merengek serta menggunakan semua kemampuan yg dimiliki. Dan perang tanpa inteligen sama saja dengan bunuh diri. Salah satu dari kemampuan itu adalah intelegen. Rasul punya intelegen yang sangat mumpuni. Terbukti seorang wanita yang mencoba mengirimkan surat ke makkah dalam rambutnya dapat diendus. Dan tanpa intelegen pula, maka hijrah rasul ke madinah tidak akan pernah berhasil.
Sayangnya umat islam belum mengembangkan ini. Sementara Mossad, CIA, KGB, dll benar-benar dimanfaatkan sebagai sarana menguasai lawan. Mereka bukanlah manusia-manusia super dan serba bisa. Kelebihan mereka hanya menghalalkan segala cara.
Iraq, afganistan, dan negara-negara lain yang dikangkangi amerika tidak lepas dari operasi intelegen. Mereka sengaja menagadakan spionase untuk kemudian menghembuskan kabar bohong dan fitnah pada dunia. Senjata pemusnah massal saddam sampai saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya. Lalu dari manakah Amerika bisa yakin bahwa senjta tersebut ada. Tidak lain dan tidak bukan adalah informasi intelegen.
Sekali lagi, intelegen mereka bukan tidak bisa dilumpuhkan. Hanya kita belum mau melirik ke arah sana sebagai sarana perlawanan. Saatnya intelegen islam bangkit. Setidaknya melawan usaha spionase pihak-pihak islamofobi terutama yahudi. Bukankah melawan pedang harus dengan pedang.
Keempat, Organisasi yang rapi. Syaidina Ali pernah berkata: “Kejahatan yang terorganisir akan bisa mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir.” Yahudi memproklamirkan Israel Raya pada tahun 1948 bukanlah serta-merta. Usaha mendirikan negara tersebut jauh-jauh hari sudah diorganisir. Dimulai sejak tahun 1891 di bessel swiss. Melalui semua sayap organisasi yang ada mereka bahu-membahu membangun kekuatan. Dan kita, sejak runtuhnya khilafah, bagai buih di tengah laut.
Inilah beberapa hal yang menjadi kekuatan yahudi sekaligus kelemahan kita. Saatnya kita bangkit dengan kepala tegak melawan yahudi.
Dengan organisasi yang rapi dan menghilangkan semua perbedaan yang ada, kita bisa dengan mudah membangun kekuatan ekonomi dengan berpaling dari ekonomi kapitalis. Mengganti alat tukar dengan dinar dan dirham. Dengan ini dunia pendidikan akan sangat kita bangun untuk kemudian menggembleng putra-putri kita dengan ilmu yang bermanfaat dan menjauhkan mereka dari kerusakan akibat sistem pendidikan yang salah.
Saatnya kita bangkit. Menatap masa depan dengan penuh ridha dari Allah. Karena sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Dimulai dari diri pribadi dan rumah tangga kita. Menanamkan La Ilahailallah yang sedalam-dalamnya pada diri pribadi, rumah tangga, dan lingkungan.
Melalui momen pilpres, kita harus bijak menentukan pilihan. Mana dari pilihan-pilihan tersebut yang beraliansi kemaslahatan umat. Mana pula yang beraliansi menuju kerusakan. Mudah-mudahan Allah menurunkan rahmat dan pertolonganNya pada kita. Allahu wa’lam bishshawab.
Supriyadi, S.Si, warga Bandar Lampung yang sekarang bekerja di Banda Aceh NAD sebagai dosen Perguruan Tinggi Swasta di Banda Aceh, Pemerhati masalah Timus Tengah
ERAMUSLIM > PEMUDA & MAHASISWA
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/supriyadi-s-si-melawan-hegemoni-yahudi.htm
Publikasi: Jumat, 05/06/2009 08:20 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)